Lebak, - Jalan Poros Desa sepanjang delapan kilometer yang melintas diantara tiga desa tepatnya di Desa Pecangpari, Desa Sukasenang dan Desa Ciapus Kecamatan Cijaku dan Kecamatan Cigemblong, Lebak Banten, rusak parah menyulitkan warga.
Kondisi seperti ini membuat warga masyarakat mengeluh mulai dari yang hendak menjalankan aktivitas ke pasar hingga ibu hamil yang mau melahirkan lambat tertangani ke Rumah sakit.
Amran, Ketua RT di Desa Sukasenang mengatakan bahwa jalan tersebut merupakan lintas penghubung tiga desa, dari dua kecamatan.
"Sudah ada ini 5 tahun rusak kaya gini, saya mewakili masyarakat semua sebagai warga setempat, ya minta cepatlah dibangun, baik itu dari provinsi atau kabupaten atau pihak manapun, karena ya ini mungkin poros nomer satu bagi tiga desa, " ujarnya Sabtu, (04/12/21).
Menurut pendapat Amran, sekarang ini untuk ibu-ibu yang mau melahirkan ada peraturan pemerintah harus di Rumah sakit atau Puskesmas, namun dengan kondisi seperti ini lambat tertangani keburu lahir bayinya. Bahkan bukan itu saja kata dia, jika ada yang sakit pun akses mobil yang jemput sulit sehingga lambat tertolong.
"Begini pak, sekarang ada peraturan pemerintah terkait ibu hamil yang melahirkan harus ke Puskesmas atau Rumah sakit, kadang-kadang itu kesusahan, lambat gara-gara akses jalan sulit seperti ini, " tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Ciapus, Asep Saepullah mengakui dan membenarkan jalan tersebut rusak. Ia mengatakan untuk bersama-sama dikawal sehingga cepat terealisasi.
"Oh iya benar, maaf kalau punya jalan ini mari kita bersama-sama kawal saja Desa Ciapus, Peucangpari dan Sukasenang, " ungkapnya.
Sementara itu, Camat Cijaku, Ali Rahman, ketika dihubungi mengatakan bahwa terkait jalan poros desa yang rusak ini sebetulnya Kepala Desa Ciapus terpilih juga sudah berkoordinasi dengan Kecamatan minta petunjuk dan solusinya.
"Kades Ciapus sudah menghadap dan ngobrol sama saya dan diarahkan ke program Pisew, kalau harus mengandalkan masing-masing desa diarahkan ke sana kayaknya gak mungkin, " terang Camat.
Menurutnya, masing-masing desa ada kepentingan yang lebih urgent secara politis juga barang kali ada janji-janji politis, maksudnya desa-desa yang lainnya, tetapi dia lebih menyarankan adanya kerjasama melalui PISEW seperti halnya yang Cijaku-Sukasenang. (Red)