Lebak, - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Multatuli Kabupaten Lebak menggelar Ekspose Laporan Kinerja Tahun 2021 dan RKAP Tahun 2022. Bertempat di Aula Multatuli Setda Lebak, Rabu (26/01/22).
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, bersama Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah Kadin Indonesia Mulyadi Jayabaya serta Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lebak turut menghadiri kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan itu Bupati meminta PDAM harus lebih responsif, lebih adaptif, lebih kompetitif dan dan harus lebih kreatif dalam segala aspek pelayanan kepada masyarakat mengingat PDAM Tirta Multatuli Kabupaten Lebak ini merupakan muka Pemerintah Daerah dalam pelayanan penyediaan air bersih/air minum.
Bupati juga menyampaikan bahwasannya beberapa aspek kekurangan yang ada di PDAM Tirta Multatuli ini bukan faktor kesengajaan tetapi banyak hal yang menjadi penyebabnya, seperti bencana alam, kerusakan perpompaan dan lain sebagainya.
"Untuk itulah kewajiban kita bersama untuk sinergi dengan PDAM dalam membangun kebersamaan, agar PDAM dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dengan mengedepankan aspek pembinaan dan komunikasi serta bukan justifikasi, " ujar Iti.
Bupati juga mengajak kepada Forkopimda Kabupaten Lebak untuk memberikan dukungan penuh kepada jajaran direksi PDAM. Menjaga momentum perbaikan yang sedang dilakukan, karena sensitifnya kebutuhan air masyarakat kadang diamplifikasi secara kontraproduktif dengan melakukan generalisasi atas kinerja PDAM.
Mengakhiri sambutannya Bupati berpesan kepada jajaran untuk terus meningkatkan kekompakan dalam kerja kolektif memberikan layanan kepada masyarakat dan senantiasa meneruskan perbaikan kinerja yang tengah dilakukan, mengaktifkan Call Center di tiap-tiap cabang, manfaatkan media sosial untuk diseminasi informasi serta merespon cepat setiap keluhan pelanggan.
Sementara itu Plt. Direktur Utama PDAM Tirta Multatuli Kabupaten Lebak, Wawan Kuswanto menyampaikan bahwa saat ini PDAM Tirta Multatuli memiliki kurang lebih tiga puluh tiga ribu pelanggan aktif di Kabupaten Lebak.
Beliau melanjutkan untuk mengatasi tingkat kekeruhan yang diatas 1.000 NTU, kedepan akan dilakukan penyesuaian debit air baku yang masuk di sistem pengolahan air dengan cara pengaturan Valve air baku dalam keadaan tertentu atau pada saat banjir dikarenakan curah yang tinggi.
"Air adalah kebutuhan nomor dua setelah udara, tak ada air kehidupan berakhir, maka dari itu kami akan senantiasa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam penyediaan air bersih" Pungkas Wawan mengakhiri sambutannya.
Terpisah, dikabarkan internal PDAM Kabupaten Lebak, karyawan banyak keluhkan kebijakan yang mengurangi kesejahteraan karyawan, sehingga berpengaruh baik terhadap kinerja maupun pelayanan dan perbaikan. (Red)