Lebak, - Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di dua desa Kecamatan Malingping diduga kekurangan material dan tidak terpasang papan informasi, Rabu 18 Mei 20022.
Dua desa yang mendapatkan program di Kecamatan Malingping ini yakni Desa Sukamanah dan Desa Sanghyang.
Desa Sukamanah mendapatkan IPAL Individu, dengan 50 penerima manfaat. Namun pengerjaannya dikeluhkan kekurangan material.
"Ini pasir dan semennya aja pak minim, pasir sedikit sekali dan semen cuma 1 zak, sehingga kita kerepotan mengerjakannya. Jangan salahkan kualitas pengerjaan kami, karena material pun seadanya saja, " ujar pekerja yang tidak mau disebutkan namanya, di salah satu lokasi pengerjaan.
Pihak Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Sukamanah, ketika dikonfirmasi mengenai kekurangan material membantah hal tersebut.
"Bukan kekurangan material, material kita banyak, cuma karena banyak titik, kita bagi titik distribusinya. Kita juga sudah sampaikan kepada para RT, kalau ada kekurangan material agar segera konfirmasi, " ujar pihak KSM.
Terpisah, Desa Sanghyang yang mendapatkan IPAL Komunal, dari informasi yang didapatkan ada 100 penerima manfaat.
Namun tidak diketahui besaran nilai kontrak, sumber anggaran dan informasi lainnya, karena tidak ditemukan papan informasi di lokasi pengerjaan.
Pantauan wartawan, di Desa Sukamanah beberapa IPAL Individu sudah selesai dikerjakan. Untuk IPAL Komunal di Desa Sanghyang, baru pemasangan bak septic tank, namun di kedua desa tersebut tidak ditemukan papan informasinya.
Diketahui IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah sarana untuk mengolah limbah cair (limbah dari WC, dari air cuci/kamar mandi). Yang akrab bagi masyarakat adalah IPAL untuk limbah WC lebih dikenal dengan sebutan septic tank. Program ini merupakan solusi problem Sanitasi dan Lingkungan. (Cex)